قَالَ الإمَامُ عَلِيِّ ابْنِ أَبِيْ طَالِبٍ المُتَوَفَّى سَنَةَ ٤۰ هـ Kata Imam Ali bin Abi Thalib Wafat 40H عَلَيْكَ بِبِـرِّ الْـوَالِدَيْـــنِ كِـلَيْهِمَا وَبِـرِّ ذَوِي الْقُرْبَـــى وَبِرِّ الْأَبَاعِدِ وَلَا تَصْحَبَنَّ إِلَّا تَقِــــيًّا مُهَذَّبًا عَفِيْفًا ذَكِـيًّــا مُنْجِزًا لِلْمَوَاعِدِ وَكُنْ وَاثِقًا بِاللّٰهِ فِـيْ كُلِّ حَادِثٍ يَصُنْكَ مَدَى الأَيَّامِ مِنْ شَرِّ حَاسِدِ وَبِاللّٰهِ فَاسْتَعْصِــمْ وَلَا تَرْجُ غَيْرَهُ وَلَا تَكُ بِالنَعْمَــاءِ عَنْهُ بِجَاحِدِ وَغُضَّ عَنِ المَكْرُوْهِ طَرْفَكَ وَاجْتَنِبْ أَذَى الجَارِ وَاسْتَمْسِكْ بِحَبْلِ المَحَامِدِ Terjemahan Wajib bagimu berbakti pada kedua orang tua. Serta berbuat baik pada kerabat dekat maupun jauh. Janganlah sekali-kali engkau bersahabat kecuali dengan orang yang bertakwa dan beradab. Yang punya rasa malu, cerdas, dan selalu menepati janji. Jadilah orang yang berpegang teguh pada Allah dalam setiap perkataan. Dia akan menjagamu sepanjang hari dari keburukan pendengki. Dan berlindunglah kepada Allah serta janganlah berharap kepada selain-Nya. Jangan pula menjadi orang yang ingkar akan nikmat-nikmat-Nya. Tahanlah pandangan matamu dari segala hal yang dibenci Allah. Jauhilah menyakiti tetangga, dan berpegang teguhlah pada sifat-sifat terpuji. Syarah / Penjelasan dan Kesimpulan 1- Orang tua adalah orang yang menjadi Wasilah bagi kehadiran kita di dunia ini, karena itu hendaknya mereka mendapatkan penghormatan dan bakti yang sebaik-baiknya. Adapun setelah berbakti kepada kedua orangtua, kita juga hendaknya berbuat baik kepada kerabat dekat, kemudian kerabat jauh, dan seterusnya sampai kepada semua orang. 2- Dalam memilih sahabat ada beberapa kriteria yang perlu kita perhatikan, diantaranya adalah bahwa orang yang menjadi sahabat kita tersebut hendaklah memiliki ketakwaan serta punya adab sopan santun yang baik. Selain itu hendaklah ia merupakan orang yang punya rasa malu untuk berbuat hal-hal yang tidak baik. Kemudian ia hendaknya juga memiliki kecerdasan serta selalu menepati janji. Karena sahabat adalah orang yang akan mempengaruhi karakter kita baik secara langsung maupun tidak langsung. Rasulullah SAW bersabda “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk itu ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi percikan apinya mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak, maka engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tidak sedap.” HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628 ¾- Hal ini senada dengan hadis Rasulullah SAW yang artinya “Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah...” HR. Tirmidzi dan Ahmad 5- Salah satu perintah Allah kepada orang-orang mukmin adalah menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak seharusnya mereka lihat, dalam Al-Quran Allah SWT berfirman قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ ”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” QS. An-Nur 30.
Artinya belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu dapat berhasil dengan baik.3 Sedangkan menurut Masitoh dan Laksmi Dewi "belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang di lakukan sehingga membuat suatu perubahan perilaku yang berbentuk Mahfudzot menghafaladalah sebuah metode klasikal yang menggunakan cara menghafalkan kalimat-kalimat berbahasa Arab, baik berupa Hadits, syair, cerita, kata-kata mutiara, dan kalangan santri, istilah mahfuzhat tentunya tidak asing lagi. Secara bahasa, artinya ialah "kata-kata untuk dihafal" Ini merupakan tradisi literasi di pesantren untuk menyebut kalimat-kalimat indah dalam bahasa Arab yang penuh hikmah dan falsafah adalah Mahfuzhat kelas 4 Kulliyatul Mualliminal Islamiyah KMI 1 Kata Imam Syafii Tentang Pujian Merantauقَالَ الإِمَامُ الشَّافِعِيُّ المُتَوَفَّى سَنَةَ ٢۰٤ هـ فيِ مَدْحِ السَفَرِKata Imam Syafii Wafat 204 H Tentang Pujian Merantauمَا فيِ المُقَامِ لِذِيْ عَقْلٍ وَذِيْ أَدَبٍ مِنْ رَاحَةٍ فَدَعِ الأَوْطَانَ وَاغْتَرِبِسَافِرْ تَجِدْ عِوَضًا عَمَّنْ تُفَارِقُهُ وَانْصَبْ فَإِنَّ لَذِيْذَ العَيْشِ فيِ النَصَبِإِنِّيْ رَأَيْتُ وُقُوْفَ المَاءِ يُفْسِدُهُ إِنْ سَالَ طَابَ وَإِنْ لَمْ يَجْرِ لَمْ يَطِبِوَالأُسْدُ لَوْلَا فِرَاقُ الغَابِ مَا افْتَرَسَتْ وَالسَّهْمُ لَوْلَا فِرَاقُ القَوْسِ لَمْ يُصِبِوَالشَمْسُ لَوْ وَقَفَتْ فِي الفُلْكِ دَايِمَةً لَمَلَّهَا النَاسُ مِنْ عُجْمٍ وَمِنْ عَرَبِوَالتِبْرُ كَالتُرْبِ مُلْقًى فِيْ أَمَاكِنِهِ وَالعُوْدُ فِيْ أَرْضِهِ نَوْعٌ مِنَ الحَطَبِالمُفْرَدَاتُ Kosa Kataعِوَضٌ بَدَلٌ Penggantiأُسْدٌ مف أَسَدٌ Singaالغَابُ Semak belukarالسَّهْمُ Anak panahالقَوْسُ Busur panahالعُجْمُ العَجَمُ Non-Arabالتِّبْرُ Emas mentah / biji emasالعُوْدُ Kayu gaharuTerjemahanTidak ada istilah diam dan santai bagi orang yang memiliki akal dan adab. Maka tinggalkanlah kampung halaman dan niscaya akan kau dapatkan pengganti bagi orang yang kau tinggalkan. Berusahalah, karena nikmatnya hidup itu ada dalam aku melihat diamnya air itu membuatnya menjadi buruk. Air itu menjadi baik jika mengalir, dan menjadi buruk jika tidak itu jika tidak keluar dari semak-semak, tak akan mendapatkan mangsa. Demikian pula anak panah itu jika tidak melesat dari busurnya, tidak akan mengenai itu kalau menetap di porosnya selamanya. Pasti bosan padanya semua orang, baik dari kalangan Arab maupun mentah itu sama seperti tanah, kalau terus berada di tempatnya. Demikian pula kayu gaharu juga hanya akan menjadi kayu bakar jika menetap di 2 Kata Imam Ali bin Abi Thalib Wafat 40Hقَالَ الإمَامُ عَلِيِّ ابْنِ أَبِيْ طَالِبٍ المُتَوَفَّى سَنَةَ ٤۰ هـKata Imam Ali bin Abi Thalib Wafat 40Hعَلَيْكَ بِبِـرِّ الْـوَالِدَيْـــنِ كِـلَيْهِمَا وَبِـرِّ ذَوِي الْقُرْبَـــى وَبِرِّ الْأَبَاعِدِوَلَا تَصْحَبَنَّ إِلَّا تَقِــــيًّا مُهَذَّبًا عَفِيْفًا ذَكِـيًّــا مُنْجِزًا لِلْمَوَاعِدِوَكُنْ وَاثِقًا بِاللّٰهِ فِـيْ كُلِّ حَادِثٍ يَصُنْكَ مَدَى الأَيَّامِ مِنْ شَرِّ حَاسِدِوَبِاللّٰهِ فَاسْتَعْصِــمْ وَلَا تَرْجُ غَيْرَهُ وَلَا تَكُ بِالنَعْمَــاءِ عَنْهُ بِجَاحِدِوَغُضَّ عَنِ المَكْرُوْهِ طَرْفَكَ وَاجْتَنِبْ أَذَى الجَارِ وَاسْتَمْسِكْ بِحَبْلِ المَحَامِدِTerjemahanWajib bagimu berbakti pada kedua orang tua. Serta berbuat baik pada kerabat dekat maupun sekali-kali engkau bersahabat kecuali dengan orang yang bertakwa dan beradab. Yang punya rasa malu, cerdas, dan selalu menepati orang yang berpegang teguh pada Allah dalam setiap perkataan. Dia akan menjagamu sepanjang hari dari keburukan berlindunglah kepada Allah serta janganlah berharap kepada selain-Nya. Jangan pula menjadi orang yang ingkar akan pandangan matamu dari segala hal yang dibenci Allah. Jauhilah menyakiti tetangga, dan berpegang teguhlah pada sifat-sifat 3 Kata Imam Syafii Wafat 204H Tentang Hikmahلِلإِمَامِ الشَافِعِي المُتَوَفَّى سنة ٢۰٤ هـ فيِ الحِكَمِKata Imam Syafii Wafat 204H Tentang Hikmahدَعِ الأَيَّامَ تَفْعَلُ مَا تَشَــاءُ وَطِبْ نَفْسًا إِذَا حَكَمَ القَضَاءُوَلَا تَجْزَعْ لِحَـادِثَةِ اللَّيَالِيْ فَمَا لِحَوَادِثِ الدُنْيَا بَقَــاءُوَكُنْ رَجُلًا عَلَى الأَهْوَالِ جَلْدًا وَشِيْمَتُكَ السَمَاحَةُ وَالسَخَاءُوَ لَا حُزْنٌ يَدُوْمُ وَلَا سُرُوْرُ وَلَا عُسْرٌ عَلَيْكَ وَلَا رَخَـاءُإِذَا مَا كُنْتَ ذَا قَلْبٍ قَنُـوْعٍ فَأَنْتَ وَمَالِكُ الدُنْيَـا سَوَاءُوَمَنْ نَزَلَتْ بِسَـاحَتِهِ المَنَايَا فَلَا أَرْضٌ تَقِيْهِ وَلَا سَمَـاءُTerjemahanBiarkanlah hari-hari berbuat sesukanya. Tetap tenanglah bila takdir telah sedih dengan berbagai kejadian dunia. Karena semua kejadian di dunia tidaklah kekal orang yang tegar menghadapi berbagai kesulitan. Dengan perilakumu yang penuh toleransi dan ada kesedihan yang terus berkelanjutan, dan begitu pula kesenangan. Tiada pula kesulitan selalu mendatangimu, dan begitu pula engkau sudah memiliki hati yang penuh rasa Qana’ah. Maka engkau dan raja dunia sama siapa yang ajalnya telah datang menjemput, tidaklah bumi dapat melindunginya, dan tidak pula 4 Kata Sayyid Ahmad Al Hasyimiقَالَ السَيِّدُ أَحْمَدُ الهَاشِمِيKata Sayyid Ahmad Al Hasyimiعَلَيْكَ بِالصَبْرِ وَالإِخْلاَصِ فيِ العَمَلِ وَلَازِمِ الخَيْرَ فيِ حَلٍّ وَمُرْتَحَلِوَ جَانِبِ الشَرَّ وَ اعْلَمْ أَنَّ صَاحِبَهُ لَا بُدَّ يُجْزَاهُ فيِ سَهْلٍ وَفيِ جَبَلِوَاصْبِرْ عَلىَ مَضَضِ الأَيَّامِ مُحْتَمِلًا فَفِيْهِ قَرْعٌ لِبَابِ النُجْحِ وَالأَمَلِلاَ تَطْلُبِ العِزَّ فِـي دَارٍ وُلِدْتَ بِهَا فَالعِزُّ عِنْدَ رَسِيْمِ الأَيْنُقِ الذُلَلِشَمِّرْ وَ جِدَّ لِأَمْرٍ أَنْتَ طَـالِبُهُ إِذْ لَا تُنَالُ المَعَاليِ قَطُّ بِالكَسَلِوَ لَا تُجَادِلْ جَهُوْلًا لَيْسَ يَفْهَمُ مَا تَقُوْلُ فَالشَرُّ كُلَّ الشَرِّ فيِ الجَدَلِTerjemahanHendaklah engkau sabar dan ikhlas dalam beramal. Selalulah berbuat baik, ketika di kampung halaman maupun ketika dalam kejahatan, dan ketahuilah bahwa pelakunya. Pasti mendapat balasan, baik di lembah maupun di bersabarlah atas segala musibah yang menimpa hari-harimu. Karena di dalamnya ada jalan menuju kesuksesan dan mencari kemuliaan di tempat kelahiranmu. Kemuliaan itu terletak pada jejak kaki unta yang lengan baju dan bersungguh-sungguhlah untuk sesuatu yang kau inginkan. Karena kesuksesan tidak akan pernah tercapai dengan mendebat orang bodoh yang tidak memahami perkataanmu. Seburuk-buruk perbuatan buruk adalah berdebat dengan orang bodoh.Mahfudzot 5 Syair Zuhair bin Abi Sulma Wafat Sebelum Kenabianلِزُهَيْرِ بْنِ أَبِي سُلْمَى المُتَوَفَّى قُبَيْلَ البِعْثَةِSyair Zuhair bin Abi Sulma Wafat Sebelum Kenabianوَ مَنْ يَكُ ذَا فَضْلٍ فَيَبْخَلْ بِفَضْلِهِ عَلَـى قَوْمِهِ يُسْتَغْنَ عَنْهُ وَيُذْمَمِوَ مَنْ هَابَ أَسْبَـابَ المَنَايَا يَنَلْنَهُ وَ إِنْ يَرْقَ أَسْبَابَ السَمَاءِ بِسُلَّمِوَمَهْمَا تَكُنْ عِنْدَ امْرِئٍ مِنْ خَلِيْقَةٍ وَإِنْ خَالَهَا تَخْفَى عَلَى النَاسِ تُعْلَمِوَكَائِنْ تَرَى مِنْ صَامِتٍ لَكَ مُعْجِبٍ زِيَــادَتُهُ أَوْ نَقْصُهُ فيِ التَكَلُّمِلِسَـانُ الفَتَى نِصْفٌ وَنِصْفٌ فُؤَادُهُ فَلَمْ يَبْقَ إِلاَّ صُوْرَةُ اللَّحْمِ وَالدَّمِ1. mendapatkan penghormatan dari masyarakat di sekitarnya tersebut. Bait ini mengajak kita untuk terus berbuat kebaikan dan saling menebar manfaat kepada Kematian itu adalah sesuatu yang pasti dan tidak bisa dihindari, jika waktunya telah tiba ia akan mendatangi seseorang walaupun orang itu lari meninggalkan bumi dan pergi ke langit sekalipun. Di sini yang dimaksud dengan memanjat langit dengan tangga adalah larinya seseorang dari Setiap orang memiliki kepribadian yang baik dan buruk, dan setiap orang selalu berusaha untuk menyembunyikan sisi buruknya agar tidak diketahui oleh orang lain sampai ia menyangka ia telah berhasil menyembunyikannya. Namun hendaklah diketahui bahwa seiring berjalannya waktu, tabiat atau perangai yang disembunyikan itu akan tetap terkuak, maka yang harusnya dilakukan bukanlah menyembunyikan’ sifat buruk itu melainkan menghilangkan’nya agar bisa menjadi pribadi yang lebih Seseorang itu dapat dinilai dari perkataannya. Banyak orang yang membuatmu kagum dengan penampilannya, namun ternyata setelah ia berbicara, ucapannya tak selaras dengan penampilannya. Demikian pula sebaliknya adapula orang yang penampilannya tak menarikmu, namun ternyata ucapannya bagaikan mutiara. Maka ambillah pelajaran dari hal ini; yakni bahwa ucapan adalah hal yang sangat penting karena selain dari tingkah laku, seseorang juga dinilai dari Kepribadian seorang pemuda itu dinilai dari mulut dan hatinya, jika mulutnya selalu berkata kotor dan hatinya selalu berisi keburukan, maka ia tak lagi memiliki nilai’ karena yang ia miliki hanyalah “tulang dan daging” anggota badan saja, yang mana hewan-hewan juga 6 Imam Syafii Wafat 204 H Tentang Kemuliaan Jiwaلِلإِمَامِ الشَافِعِيِّ المُتَوَفَّى سَنَةَ ٢۰٤ هـ فيِ عِزَّةِ النَّفْسِImam Syafii Wafat 204 H Tentang Kemuliaan Jiwaوَعَيْنُ الرِضَا عَنْ كُلِّ عَيْبٍ كَلِيْلَةٌ كَمَا أَنَّ عَيْنَ السُخْطِ تُبْدِي المَسَاوِيَاوَلَسْتُ بِهَيَّـابٍ لِمَنْ لاَ يَهَابُنِي وَلَسْتُ أَرَى لِلْمَرْءِ مَا لَا يَرَى لِيَـافَإِنْ تَدْنُ مِنِّيْ تَدْنُ مِنْكَ مَوَدَّتِي وَإِنْ تَنْأَ عَنِّيْ تَلْقَنِيْ عَنْكَ نَائِيَــاكِلَانَا غَنِيٌّ عَنْ أَخِيْهِ حَيَــاتَهُ وَ نَحْنُ إِذَا مِتْنَا أَشَدُّ تَغَانِيَـــاTerjemahanPandangan penuh cinta itu buta terhadap segala cela. Sebagimana pandangan penuh kebencian juga selalu jeli terhadap segala tidak takut kepada orang yang tidak takut kepadaku. Aku tidak memandang kepada seseorang selama ia tak kau mendekatiku, maka kasih sayangku pun mendekatimu. Dan jika kau menjauhiku, maka kau akan mendapatiku jauh dari kita terlepas dari kehidupan saudaranya. Lebih-lebih lagi jika kita telah meningal dunia 7 Kata Abu Muslim Al Khurrosani Wafat 755 Mقَالَ أَبُوْ مُسْلِمِ الخُرَّاسَانِي المتوفّى سنة ٧٥٥ مـKata Abu Muslim Al Khurrosani Wafat 755 Mأَدْرَكْتُ بِالحَزْمِ وَالكِتْمَانِ مَا عَجَزَتْ عَنْهُ مُلُوْكُ بَنِيْ مَرْوَانَ إِذْ حَشَدُوْامَا زِلْتُ أَسْعَى بِجُهْدِيْ فيِ دِمَارِهِمْ وَالقَوْمُ فيِ غَفْلَةٍ بِالشَامِ قَدْ رَقَدُوْاحَتَّـى ضَرَبْتُهُمْ بِالسَيْفِ فَانْتَبَهُوْا مِنْ نَوْمَةٍ لَمْ يَنَمْهَـا قَبْلَهُمْ أَحَدُوَمَنْ رَعَـى غَنَمًا فيِ أَرْضٍ مَسْبَعَةِ وَنَامَ عَنْهَا تَوَلَّـى رَعْيَهَا الأَسَدُTerjemahanSaya tahu dengan pasti dan sembunyi-sembunyi. Apa yang tidak kuasa atasnya raja-raja Bani Marwan ketika mereka senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan mereka. Kaum yang sedang lengah dan tertidur lelap di akhirnya aku menebas mereka dengan pedang. Mereka pun terbangun dari tidur pulas yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh siapa siapa menggembala kambing di padang yang penuh binatang buas. Lalu ia lengah terhadapnya, maka singa-singa lah yang akan menggembalanya menerkamnya.Mahfudzot 8 Kata Sholahudin As Shofadi Wafat 764 H قَالَ صَلَاحُ الدِيْنِ الصَفَدِي المُتَوَفَّى سنة ٧٦٤ هـKata Sholahudin As Shofadi Wafat 764 Hالجَدُّ بِالجِدِّ وَالحِرْمَــانُ بِالكَسَلِ فَانْصَبْ تُصِبْ عَنْ قَرِيْبٍ غَايَةَ الأَمَلِوَاصْبِرْ عَلَى كُلِّ مَا يَأْتِي الزَمَانُ بِهِ صَبْرَ الحُسَـامِ بِكَفِّ الدَارِعِ البَطَلِوَإِنْ بُلِيْتَ بِشَخْصٍ لَا خَلَاقَ لَهُ فَكُنْ كَأَنَّكَ لَـمْ تَسْمَعْ وَلَمْ يَقُلِوَلاَ يَغُرَّنَّكَ مَنْ تَبْدُوْ بَشَــاشَتُهُ مِنْهُ إِلَيْــكَ فَإِنَّ السُمَّ فيِ الدَسَمِوَإِنْ أَرَدْتَ نَجَـاحًا أَوْ بُلُوْغَ مُنًى فَاكْتُمْ أُمُوْرَكَ عَنْ حَـافٍ وَمُنْتَعِلِTerjemahanRezeki itu datang dengan kerja keras dan tertahan dengan kemalasan. Maka bekerja keraslah niscaya kau dapatkan dengan segera apa yang kau terhadap segala hal yang akan datang bersama waktu. Sebagaimana sabarnya pedang saat berada di genggaman ksatria berbaju engkau diuji dengan orang yang tidak berakhlak. Maka berpura-puralah seolah engkau tidak mendengar, dan ia tidak mengatakan tertipu oleh seseorang yang menampakkan senyumannya padamu. Karena sesungguhnya racun itu ada di dalam engkau menginginkan keberhasilan atau pencapaian cita-cita. Maka rahasiakanlah itu dari semua 9 Kata Syeikh Abdullah Fikri Basya Wafat 1207 H قَالَ الشَّيْخُ عَبْدُ اللهِ فِكْرِيْ بَاشَا المُتَوَفَّى سَنَةَ ۱٢۰٧ هـKata Syeikh Abdullah Fikri Basya Wafat 1207 Hإِذَا نَامَ غِرٌّ فِـي دُجَى اللَّيْلِ فَاسْهَرْ وَقُمْ لِلْمَعَالِي وَالعَوَالِـي وَشَمِّرِوَسَارِعْ إِلىَ مَا رُمْتَ مَا دُمْتَ قَادِرًا عَلَيْهِ فَإِنْ لَـمْ تُبْصِرِ النُجْحَ فَاصْبِرِوَأَكْثِرْ مِنَ الشُوْرَى فَإِنَّكَ إِنْ تُصِبْ تَجِدْ مَـادِحًا أَوْ تُخْطِئِ الرَأْيَ تُعْذَرِوَعَوِّدْ مَقَالَ الصِدْقِ نَفْسَكَ وَارْضَهُ تُصَدَّقْ وَلَا تَرْكَنْ إِلـىَ قَوْلِ مُفْتَرِوَلَا تَقْفُ زَلَّاتِ العِبَــادِ تَعُدُّهَا فَلَسْتَ عَلَـى هَذَا الوَرَى بِمُسَيْطِرِTerjemahanTatkala para pemuda lain tidur di malam yang kelam maka bangunlah engkau. Bangunlah demi kemuliaan dan kejayaan, serta singsingkanlah lengan menuju apa yang kau dambakan selagi kau mampu melakukannya. Adapun jika kau belum menemukan kesuksesan maka musyawarah karena jika kau benar, kau akan mendapatkan pujian, atau kalau pun salah, kau akan dirimu untuk berkata benar, dan cintailah perkataan benar. Kau akan dipercaya, dan janganlah condong kepada perkataan mengikuti kesalahan orang lain dan menghitung-hitungnya. Karena kau bukanlah penguasa atas 10 Pidato Quss bin Sa’adah Wafat Sebelum Kenabian di Pasar Ukkazhخُطْبَةُ قُسٍّ بْنِ سَاعَدَةَ الأَيَادِيِّ المتوفّى قُبَيْلَ الْبِعْثَةِ فِي سُوْقِ عُكَاظٍPidato Quss bin Sa’adah Al Ayadi Wafat Sebelum Kenabian Di Pasar Ukkadzأَيُّهَا النَاسُ اسْمَعُوْا وَعُوْا، مَنْ عَاشَ مَاتَ، وَمَنْ مَاتَ فَاتَ، وَكُلُّ مَا هُوَ آتٍ آتٍ، لَيْلٌ دَاجٍ وَنَهَارٌ سَاجٍ، وَسَمَاءُ ذَاتُ أَبْرَاجٍ، وَنُجُوْمٌ تَزْهَرُ، وَبِحَارٌ تَزْخَرُ، وَجِبَالٌ مُرْسَاةٌ، وَأَرْضٌ مُدْحَاةٌ، وَأَنْهَارٌ مُجْرَاةٌ، وَإِنَّ فيِ السَمَاءِ لَخِبَرًا وَإِنَّ فيِ الأَرْضِ لَعِبَرًا، مَا بَالُ النَاسِ يَذْهَبُوْنَ وَلاَ يَرْجِعُوْنَ؟ أَرَضُوْا فَأَقَامُوْا؟ أَمْ تُرِكُوْا فَنَامُوْا؟ يُقْسِمُ قُسٌّ بِاللّٰهِ قَسَمًا لاَ إِثْمَ فِيْهِ إِنَّ لِلّٰهِ دِيْنًا هُوَ أَرْضَى لَكُمْ وَأَفْضَلُ مِنْ دِيْنِكُمْ الَّذِيْ أَنْتُمْ عَلَيْهِ إِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ مِنَ الأَمْرِ أَنَّ قُسًّا بَعْدَ ذلِكَ يَقُوْلُفيِ الذَاهِبِيْـــنَ الأَوَّلِيْنَ مِنَ القُرُوْنِ لَنَــا بَصَائِرْلَمَّـــا رَأَيْتُ مَوَارِدًا لِلْمَوْتِ لَيْسَ لَهَا مَصَادِرْوَ رَأَيْتُ قَوْمِي نَحْوَهَا يَمْضِي الأَكَابِرَ وَالأَصَاغِرْلاَ يَرْجِعُ المَاضِي إِلَيَّ مَ وَلاَ مِنَ البَــاقِيْنَ غَابِرْأَيْقَنْتُ أَنِّي لاَ مُحَــا لَةَ حَيْثُ صَارَ القَوْمُ صَائِرْTerjemahanWahai manusia! Dengarkanlah dan pahamilah, siapa yang hidup pasti akan mati, dan siapa yang mati pasti sirna, dan semua yang datang, pasti akan datang. Malam yang kelam, siang yang terang, langit yang bergugusan bintang, bintang berkerlap-kerlip, lautan bergelombang, gunung-gunung terpancang kokoh, bumi terhampar, dan sungai-sungai yang mengalir. Sesunguhnya di langit ada pelajaran dan sesungguhnya di bumi ada nasehat. Apa yang terjadi pada banyak manusia yang pergi dan tidak kembali? Apakah mereka senang tinggal di dalam kuburan lalu menetap? Atau mereka ditinggal di sana kemudian tidur? Quss bersumpah kepada Allah yang tidak ada dosa di dalamnya. Sesungguhnya Allah memiliki agama yang lebih Dia ridhai untuk kalian dan lebih utama dari agama yang kalian anut. Kalian betul-betul melakukan perkara diriwayatkan bahwa Quss setelah itu berkataPada orang-orang terdahulu yang telah pergi... dari generasi sebelumnya ada pelajaran bagi aku melihat jalan-jalan... menuju kematian yang tak berujung melihat kaumku, baik besar maupun kecil, semuanya menuju ke akan kembali hari yang telah berlalu kepadaku... tidak ada yang abadi dari orang yang masih hidup saat ini.Aku yakin dengan pasti bahwa aku... akan menuju ke tempat yang telah dituju semua 11 Syair Sholeh bin Abdul Qudus W. 855 H Tentang Bergaul dengan Musuhلِصَالِحِ بْنِ عَبْدِ القُدُّوْسِ المُتَوَفَّى سَنَةَ ٨٥٥ هـ في مُعَامَلَةِ العَدُوِّSyair Sholeh bin Abdul Qudus Wafat 855 H Tentang Bergaul dengan Musuhوَابْدَأْ عَدُوَّكَ بِالتَحِيَّةِ وَلْتَكُنْ مِنْهُ زَمَانَكَ خَائِفًا تَتَرَقَّبُوَاحْذَرْهُ إِنْ لاَقَيْتَهُ مُتَبَسِّمًا فَاللَّيْثُ يَبْدُوْ نَابُهُ إِذْ يَغْضَبُإِنَّ العَدُوَّ وَ إِنْ تَقَادَمَ عَهْدُهُ فَالحِقْدُ بَاقٍ فيِ الصُدُوْرِ مُغَيَّبُوَإِذَا الصَدِيْقُ لَقِيْتَهُ مُتَمَلِّقًا فَهُوَ العَدُوُّ وَ حَقُّهُ يُتَجَنَّبُلاَ خَيْرَ فيِ وُدِّ امْرِئٍ مُتَمَلِّقٍ حُلْوِ اللِسَانِ وَ قَلْبُهُ يَتَلَهَّبُيَلْقَاكَ يَحْلِفُ أَنَّهُ بِكَ وَاثِقٌ وَإِذَا تَوَارَى عَنْكَ فَهُوَ العَقْرَبُTerjemahanMulailah memberi salam kepada musuh. Namun hendaklah tetap ada waktumu untuk waspada dan siap jika kau bertemu dengannya dalam keadaan tersenyum. Karena singa memperlihatkan taringnya jika sedang musuh, sekalipun sudah lama berlalu masanya. Maka kebencian tetap ada di dalam dadanya meski seorang sahabat, kau temui dalam keadaan mencari muka. Maka dia itu musuh, dan sudah semestinya untuk kebaikan pada kasih sayang seorang pencari muka. Manis di bibir, sedangkan hatinya panas menemuimu, seraya bersumpah setia padamu. Namun jika membelakangimu, ia laksana 12 Syair Imam Syafii Wafat 204 H Tentang Bergaulلِلإِمَامِ الشَافِعِيِّ المُتَوَفَّى سنة ٢۰٤ هـ في المُعَاشَرَةِSyair Imam Syafii Wafat 204 H Tentang Bergaulإِذَا المَرْءُ لاَ يَرْعَـاكَ إِلاَّ تَكَلُّفًا فَدَعْهُ وَلَا تُكْثِرْ عَلَيْهِ تَأَسُّفَــافَفِي النَاسِ أَبْدَالٌ وَفِي التَرْكِ رَاحَةٌ وَفِي القَلْبِ صَبْرٌ لِلْحَبِيْبِ وَلَوْ جَفَافَمَـا كُلُّ مَنْ تَهْوَاهُ يَهْوَاكَ قَلْبُهُ وَلَا كُلُّ مَنْ صَافَيْتَهُ لَكَ قَدْ صَفَاإِذَا لَمْ يَكُنْ صَفْوُ الوِدَادِ طَبِيْعَةً فَلَا خَيْرَ فيِ وُدٍّ يَجِيْءُ تَكَلُّفَــاوَلَا خَيْرَ فِـيْ خِلٍّ يَخُوْنُ خَلِيْلَهُ وَيَلْقَاكَ مِنْ بَعْدِ المَوَدَّةِ بِالجَفَــاوَيُنْكِرُ عَهْدًا قَدْ تَقَـادَمَ عَهْدُهُ وَيُظْهِرُ سِرًّا كَانَ بِالأَمْسِ فِيْ خَفَـاسَلَامٌ عَلَى الدُّنْيَا إِذَا لَمْ يَكُنْ بِهَا صَدِيْقٌ صَدُوْقٌ صَادِقُ الوَعْدِ مُنْصِفَاTerjemahanJika seseorang tidak bersikap baik padamu melainkan hanya berpura-pura. Maka tinggalkanlah ia dan janganlah terlalu banyak kasihan ada banyak yang bisa menggantikannya, dan dengan meninggalkannya akan ada ketenangan bagimu. Lagi pula di dalam hati akan tetap ada kesabaran untuk kekasih walaupun tidaklah semua orang yang engkau senangi itu, hatinya menyenangimu. Dan tidak pula semua orang yang engkau tulus mencintainya, tulus cinta itu tak lagi tulus, maka ketahuilah bahwa tak ada kebaikan pada cinta yang datang dari tak ada kebaikan pada orang yang mengkhianati sahabatnya. Ia datang kepadamu membawa kebencian, sebagai balasan atas segala cinta yang ingkari janji yang telah lama berlaku. Ia bongkar semua rahasia yang dulu tinggal dunia, jika tak ada lagi teman yang jujur, menepati janji, dan adil. MateriKubus dan Balok - KAJIAN PUSTAKA - Analisis kesulitan dan kemampuan siswa dalam menyeles. Upload Dalam dokumen Analisis kesulitan dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi kubus dan balok pada siswa kelas VIII A SMP Institut Indonesia tahun ajaran 2016 2017 (Halaman 36-51) Ilustrasi mahfudzot. Foto pixabaySecara bahasa, mahfudzot berasal dari kata “hafadza-yahfadzu” yang berarti menjaga atau sesuatu yang terjaga. Sedangkan secara istilah, mahfudzot adalah kalimat-kalimat yang harus dihafalkan agar tetap mata pelajaran, mahfudzot berisi kalimat-kalimat bijak yang berasal dari hasil karya tokoh terkemuka. Materi ini tercatat dalam kitab kaum bijak, penyair, ahli hikmah, sahabat Nabi, ahli agama dan para dalam buku Aku, Kau, dan Pesantren Kita karya Cassiopeia, muatan mahfudzot umumnya berisi hikmah-hikmah, pelajaran hidup, nasehat, serta pribahasa yang dituliskan dalam bahasa Arab. Biasanya, mahfudzot hanya diajarkan kepada para santri inilah yang membuat banyak orang tidak mengenal arti mahfudzot secara khusus. Agar lebih memahaminya, berikut kami sajikan mahfudzot kelas 1 beserta artinya yang menarik untuk Kelas 1 dan ArtinyaIlustrasi mahfudzot. Foto pixabayUmat Muslim dianjurkan untuk menghafal dan mengamalkan mahfudzot dalam kehidupan sehari-hari. Dirangkum dari buku Al-mahfudzot karya Maziah Qafi, berikut kumpulan mahfudzot kelas 1 yang bisa Anda hafalkanالعِلْمُ بِلَا عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلَا ثَمَرٍ"Ilmu tanpa pengamalan bagaikan pohon tak berbuah."الاتِّحَادُ أَسَاسُ النَّجَاحِ"Persatuan adalah pangkal keberhasilan."لاَ تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْنًا"Janganlah engkau menghina orang miskin, akan tetapi jadilah penolong baginya."الشَّرَفُ بِالأَدَبِ لَا بِالنَّسَبِ"Kemuliaan itu adalah dengan adab budi pekerti, bukan dengan keturunan."سَلَامَةُ الإِنْسَانِ فيِ حِفْظِ اللِّسَانِ"Keselamatan manusia itu dalam menjaga lidahnya perkataannya."آدَابُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ"Adab seseorang itu lebih baik lebih berharga daripada emasnya."Ilustrasi mahfudzot. Foto pixabay"Kerusakan budi pekerti itu menular." آفَةُ العِلْمِ النِّسْيَانُ"Bencana ilmu itu adalah lupa."إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ"Jika benar kemauannya niscaya terbukalah jalannya."لاَ تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْئٍ مَزِيَّةٌ"Jangan menghina seseorang yang lebih rendah daripada kamu, karena segala sesuatu itu mempunyai kelebihan."لاَ خَيْرَ فيِ لَذَّةٍ تَعْقِبُ نَدَمًا"Tidak ada baiknya sesuatu keenakan yang diiringi oleh penyesalan."مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى"Barang siapa berhati-hati, niscaya mendapatkan apa-apa yang ia cita-citakan."اُطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْ بِالصَّيْنِ"Carilah/tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina."النَّظَافَةُ مِنَ الإِيْمَانِ"Kebersihan itu sebagian dari iman." إِذَا كَبُرَ المَطْلُوْبُ قَلَّ المُسَاعِدُ"Kalau besar permintaannya maka sedikitlah penolongnya."Apa itu mahfudzot?Dari mana asal mahfudzot?Bagaimana contoh mahfudzot? 5k4y0.